Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terungkap Permintaan Terakhir Brigadir J Sebelum Dieksekusi, Ferdy Sambo Tak Gubris, Takut Rahasia Terbongkar?

Terungkap Permintaan Terakhir Brigadir J Sebelum Dieksekusi, Ferdy Sambo Tak Gubris, Takut Rahasia Terbongkar?

Babak baru kasus pembunuhan Brigadir Nofriasnyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dimulai.


Polri telah menetapkan empat tersangka di antaranya, Bharada E, Bripka RR atau Ricky Rizal, Ferdy Sambo dan Om Kuat sopir pribadi Putri Candrawathi.

Kini kronologi pembunuhan Brigadir J perlahan-lahan mulai terkuak ke publik.

Kini kronologi pembunuhan Brigadir J perlahan-lahan mulai terkuak ke publik. /kolase foto Pikiran Rakyat

Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo akui telah merekayasa kronologi pembunuhan Brigadir J.


Ferdy Sambo pun mengungkapkan motif yang memicu dirinya nekat melakukan pembunuhan berencana.


Kini kronologi pembunuhan Brigadir J perlahan-lahan mulai terkuak ke publik.


Eks Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan Brigadir J awalnya tidak berada di dalam rumah dinas eks Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.


Berdasarkan hasil wawancara dengan Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan Brigadir J berada di pekarangan depan rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan sesaat sebelum peristiwa pembunuhan terjadi.


Kemudian, Brigadir J pun diperintahkan masuk ke dalam rumah dan disuruh untuk berjalan jongkok. Setelah menghadap, Ferdy Sambo kemudian menjambak rambut Brigadir Yosua.


Dalam kondisi itu, terlihat oleh Bharada E, Brigadir J menyebutkan permintaan terakhirnya agar Ferdy Sambo tak membunuhnya.


Namun, permintaan terakhir Brigadir J tersebut tak digubris oleh Ferdy Sambo.


Terkuaknya permintaan terakhir Brigadir J kepada Ferdy Sambo itu turut ditanggapi oleh Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun.


Menurut Refly Harun, tindakan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo adalah hal yang luar biasa karena tetap menghabisi Brigadir J kendati sudah memohon untuk tak dibunuh.


"Jadi yang dilakukan ini luar biasa juga," kata Refly Harun.


Kendati demikian, mantan Staf Ahli di Mahkamah Konstitusi itu menegaskan apapun versi kronologi pembunuhan Brigadir J sudah dipastikan otak peristiwa nahas tersebut adalah Ferdy Sambo.


Menurutnya, secara logis yang mengeksekusi lebih dulu Brigadir J adalah orang yang emosi dahulu, yaitu Ferdy Sambo.


"Apapun versinya yang jelas bahwa Ferdy Sambo adalah otak pembunuhannya. Dari sisi logis, yang biasanya kalau emosi, ya duluan dia yang melakukan eksekusi," ucapnya, dalam video yang diunggah di kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 15 Agustus 2022, dikutip Teras Gorontalo dari Seputar Tangsel dengan judul: Permintaan Terakhir Brigadir J Tak Digubris Ferdy Sambo Saat Eksekusi, Refly Harun: Yosua Tahu Rahasia yang....


"Antara eksekusinya untuk keperluan alibi kan bahwa itu adalah tembak menembak Bharada E dan Brigadir J," sambungnya.


Lebih lanjut, Alumnus Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menilai pembunuhan Brigadir J bukan soal kasus pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.


Dia menduga ada rahasia besar milik Ferdy Sambo yang diketahui oleh Brigadir J.


"Rasanya sedikit janggal lah ya, kecuali dia (Brigadir J) mengetahui rahasia yang tidak boleh diketahui orang lain," tandasnya.

Buruan di klik gambarnya