Akhirnya Terungkap Misteri Uang 200 Juta Brigadir J, Diduga Raib Terjawab Sudah? Ini Kata Hotman Paris
Akhirnya Terungkap Misteri Uang 200 Juta Brigadir J, Diduga Raib Terjawab Sudah? Ini Kata Hotman Paris
TERAS GORONTALO - Dalam kasus dugaan pembunuhan Brigadir J, di rumah dinas Ferdy Sambo, perlahan mulai terkuak kebenarannya.
Timsus bentukan Kapolri terus mendalami kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di kasus Brigadir J.
Berbagai isu liar berseliweran di jagad maya, termasuk uang 200 juta.
Menariknya, ada uang 200 juta itu ditransfer dari rekening pribadi Brigadir J, ke rekening Ferdy Sambo.
Hal itu terungkap, dari pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Dimana transaksi uang 200 juta itu dilakukan setelah Brigadir J sudah meninggal dunia.
"Ada pergerakan uang dari rekening pribadinya (Brigadir J) ke rekening tersangka RR (masih anak buah Ferdy Sambo," kata Kamarudin Simanjuntak, dikutip dari Desk Jabar.
Nominal transfer dari rekening pribadi Brigadir J kepada Ferdy Sambo itu jumlahnya tidak sedikit, cukup fantastis.
"Jadi, ada uang 200 Juta," tegasnya.
Ada pindah uang dari kuburan Rp200 juta ke rekening tersangka," keluh pengacara Brigadir J lagi.
Transaksi itu terjadi pada 11 Juli 2022 atau empat hari Brigadir J dinyatakan tewas.
Apakah transfer rekening itu dari Brigadir J langsung kepada Ferdy Sambo?.
"Dilakukan tersangka RR atas perintah tersangka FS," jawabnya.
Ada 4 rekening yang dimiliki Brigadi J, antara lain : BNI, Mandiri, BCA dan BRI. Dan, uang 200 juta itu nominal dari keseluruhan 4 bank tersebut.
Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah membekukan sejumlah rekening berkenaan dugaan adanya aliran uang 200 juta dari rekening milik Brigadir J.
"Kita sudah blokir rekening untuk proses tindak lanjut. Dan kita terus melakukan koordinasi dengan penyidik," terang Juru Bicara PPATK, Nasir Kongah saat dihubungi, dikutip dari PMJ News.
Ia menjelaskan, pembekuan tersebut dilakukan oleh pihaknya setelah informasi itu beredar luas di tengah masyarakat.
"Pemblokiran tak lama setelah isu itu beredar di tengah masyarakat," ungkapnya.
Mengenai isu uang 200 juta dari rekening Brigadir J, pengacara Hotman Paris angkat bicara.
Dilansir dari akun Instagram resmi Hotman Paris @hotmanparisofficial mengunggah sebuah video yang sedang makan dan memegang kerupuk.
Dalam video itu, Hotman Paris mengatakan kasus FS Sambo makin mengerucut.
Salah satu contoh adalah, kata Hotman Paris tentang uang sebesar 200 juta, yang berpindah dari rekening almarhum ke salah satu ajudan lainnya setelah almarhum Brigadir J meninggal, kok bisa?.
"Ternyata, belakangan ketahuan uang tersebut memang adalah uang kas keluarga itu, dan uang kas untuk keperluan ajudan."
"Guna, untuk keperluan sehari-hari belanja makan dan sebagainya," jelas Hotman Paris, dalam video itu.
Diakuinya, itu persis sama seperti Hotman. Dimana, dirinya hampir setiap minggu itu mentransfer uang ke salah satu rekening staf accounting saya, kurang lebih 100 juta.
"Dan itu dipakai oleh staf accounting saya untuk keperluan, bila saya tidak ada."
"Misalnya, beli tiket pesawat, merubah tiket pesawat perlu uang, tinggal di debet dari situ, atau mentransfer uang ataupun kirim uang kecil kemana-mana," jelasnya.
Lanjut Hotman Paris, jadi memang sengaja uang tersebut ditaruh atas nama staf accounting semacam uang kas begitu.
"Bahkan buku tabungan itu dapat diakses dua tiga orang. Agar ketika saya berhalangan, ada staf-staf lain yang bisa mencairkan atau mentransfer uang tersebut," ujarnya.
Ternyata, kata Hotman Paris hal tersebut terjadi juga pada keluarga Sambo, dimana uang 200 juta ditaruh atas nama almarhum (Brigadir J) juga bisa diakses oleh ajudan lainnya.
"Jadi itu sudah bisa menjawab satu pertanyaan bahwa uang (200 juta) tersebut tidak ada kaitannya dengan bisnis apalah 303 lah, narkoba, tidak ada. Pelan-pelan kasus ini akan mengerucut," imbuhnya.
Jadi, kata Hotman Paris buku tabungan almarhum Brigadir J, yang ada uang 200 juta transfer ke rekening ajudan lain, karena memang itu uang keluarga.
"Dan kode atau pinnya ada beberapa ajudan lainnya dapat mengakses. Karena memang itu uang untuk kebutuhan keluarga dan para ajudan," tukasnya.***